Cara Mengetahui Gejala Epilepsi Pada Anak

Epilepsi adalah penyakit yang berbahaya dan mengerikan. Anda harus tahu penyakit epilepsi bisa menyerang siapa saja kapan dan dimana pun. Epilepsi juga dapat menyerang anak, bagi anda para orangtua anda harus waspada untuk anak anda jika terkena penyakit epilepsi. Penyakit ini akan lebih berbahay jika tidak secara cepat untuk diatasi, dan dengan mengetahui gejala-gejala penyakit epilepsi pada anak itu dapat memberikan peringatan pada anda para orangtua agar secepatnya menangani atau mengobatinya dengan cepat agar tidak berakibat fatal.


Agar anda tidak menyesal jika anak anda terkena epilepsi maka carilah cara mengetahui gejala epilepsi pada anak. Ada beberapa cara mengetahui epilepsi pada anak yang akan saya rangkum pada artikel ini untuk peringatan anda jika anak anda terkena penyakit ini.

Berikut Cara mengetahui epilepsi pada anak;

1. Tatapan Mata Kosong

Jika anak berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan dan menatap dengan tatapan mata kosong seperti melamun, orang tua harus waspada. Gejala ini disebut sebagai kejang petit mal (petit mal seizure).

Lengan atau kepala anak mungkin akan tampak lunglai, namun kejang jenis ini biasanya tidak akan menyebabkan anak jatuh ke bawah atau kehilangan kesadaran.

Setelah kejang berakhir (berlangsung dalam waktu 30 detik sampai satu menit) anak tidak akan menyadari apa yang telah terjadi.

2. Kejang Total (Total Convulsions)

Kejang grand mal (grand mal seizures) adalah penyebab kejang total tubuh. Kejang ini merupakan kejang yang paling serius. Kejang total akan menyebabkan anak jatuh ke tanah dan kehilangan kesadaran.

Kejang total biasanya berlangsung sekitar 2 sampai 5 menit. Selama kejang berlangsung tubuh anak akan kaku dan bergetar tak terkendali.

Anak mungkin akan kehilangan kontrol kandung kemihnya, sehingga keluar air seni tanpa disadarinya. Selain itu, air liur mungkin juga akan keluar disertai bola mata anak yang memutar ke belakang.

Setelah kejang berakhir, anak akan bingung selama beberapa menit, otot-ototnya menjadi sakit dan akan tertidur untuk waktu yang lama.

3. Kedutan (Twitching)

Meskipun kedutan dapat muncul pada berbagai jenis epilepsi, namun akan terlihat lebih jelas pada epilepsi fokal.

Kedutan biasanya bersifat lokal, kemungkinan dimulai pada satu jari atau telapak tangan.

Kemudian akan semakin memburuk, menjalar hingga ke lengan kemudian menyebar sampai sebagian atau seluruh tubuh menjadi berkedut. Sebagian anak tetap sadar, namun sebagian yang lain akan kehilangan kesadaran saat mengalami gejala ini.

4. Aura

Aura dianggap sebagai tanda peringatan. Aura terjadi sesaat sebelum kejang berlangsung.

Sebuah aura dapat menyebabkan anak tiba-tiba merasa sakit tanpa sebab, mendengar suara yang tidak nyata, atau mencium bau yang tidak ada sumbernya.

Anak juga akan mengalami masalah dengan penglihatan atau perasaan aneh di suatu tempat di bagian tubuhnya, terutama di perutnya.

Walaupun anak mungkin tidak mengenali tanda-tanda peringatan sebagai aura, seiring berjalannya waktu Anda akan dapat menghubungkan tanda-tanda awal dengan serangan epilepsinya.

Tidak ada komentar: